Tesek, Diantara Khasiat Medis dan Mistik Pohon Bertuah dari Lereng Merapi

( Dodonaea viscosa )

Seri Tanaman Bertuah #2

Dodonaea viscosa atau dikenal dengan nama lokal Tesek seringkali dikaitkan dengan energi supranatural.

Tanaman ini memiliki distribusi yang sangat luas dan dapat ditemukan di berbagai wilayah tropis, subtropis, dan beriklim hangat di Afrika, Amerika, Asia Selatan, dan Australasia. Tanaman ini tumbuh dengan baik di tanah yang kering dan berbatu, serta sering ditemukan di daerah pantai hingga pegunungan sampai ketinggian 2.800 mdpl. Tesek mudah tumbuh dan dijumpai pada area terbuka dan hutan sekunder, serta tahan terhadap salinitas, kekeringan, dan polusi. Tanaman ini juga sering ditemukan di daerah yang terganggu, di mana ia dapat tumbuh dalam kelompok homogen.

Ciri-ciri Fisik Tesek adalah tanaman yang dapat tumbuh hingga 8 meter. Batangnya coklat gelap, beralur dan mengelupas. Cabangnya dapat mengeluarkan resin yg lengket. Bentuk daun elips, tebal, bergelombang atau berkerut dengan warna hijau tua mengkilap. Bunga Tesek berwarna kuning hingga oranye, biasanya tumbuh berkelompok di ujung batang. Buahnya berbentuk kapsul yang merah saat matang lalu berangsur-angsur berubah warna menjadi coklat.

Manfaat Kesehatan Tesek juga dikenal memiliki berbagai manfaat medis yang telah diteliti di banyak negara. Beberapa manfaat medis dari tesek meliputi anti-jamur dan anti-mikroba, pereda rasa sakit, pelindung pencernaan, anti-radang, penawar herpes, obat rematik, anti-HIV.

Manfaat Ekologi Selain dikenal karena kekuatan mistisnya, Dodonaea viscosa juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi dan bertahan hidup yang baik di lingkungan yang keras. Manfaat ekologi Tesek sebagai stabilisasi tanah di daerah dengan tingkat erosi yang tinggi. Tanaman ini juga baik ditanam sebagai jenis rehabilitasi karena ketahanannya terhadap kekeringan. Di daerah Pantai, Tesek juga dapat mencegah abrasi berlebih. Tajuknya yang rimbun menyediakan perlindungan dan sumber pakan untuk berbagai jenis satwa.

Kegunaan Tradisional dan Magis Salah satu legenda yang terkait dengan tesek (Dodonaea viscosa) adalah kisah tentang tombak pusaka Kiai Baru Klinthing. Tombak Kiai Baru Klinthing konon dimiliki oleh Ki Ageng Mangir Wanabaya, seorang tokoh penting dalam sejarah Mataram Islam. Tombak Kiai Baru Klinthing dikenal memiliki daya linuwih, atau kekuatan luar biasa. Menurut cerita, gagang tombak tersebut terbuat dari kayu tesek yang diyakini memiliki kekuatan supranatural. Tombak ini dianggap memiliki kekuatan untuk menetralisir tanah yang dihuni oleh makhluk halus. Selain digunakan dalam pertempuran, tombak ini juga sering digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan dan di sekitar Gunung Merapi. Keberadaan tombak ini menjadi simbol kekuatan dan perlindungan bagi masyarakat yang mempercayainya. Hingga kini, tombak Kiai Baru Klinthing masih dihormati dan dianggap sebagai salah satu pusaka paling berharga di Keraton Yogyakarta.

Konservasi dan Kekinian  Tesek adalah tanaman asli Merapi yang tumbuh berkelompok dan cepat berbunga. Di luar zona inti Taman Nasional Gunung Merapi, pohon tesek dapat ditemukan di berbagai daerah seperti Cangkringan, Stabelan, Tlogolele, Mriyan, dan Balerante. Di Merapi, tesek sering dikaitkan dengan energi supranatural. Banyak yang percaya bahwa kayu tesek memiliki kekuatan mistis yang dapat menetralisir tanah yang dihuni oleh makhluk halus. Selain itu, kayu tesek sering digunakan dalam pembuatan jimat dan kerajinan tangan, serta gagang keris, yang memiliki nilai jual tinggi.

Di Australia, Dodonaea viscosa dikenal sebagai “native hopbush” dan digunakan oleh masyarakat adat sebagai obat tradisional. Daunnya yang tebal dan berkulit dapat direbus dan digunakan untuk meredakan sakit telingaDi Hawaii, tanaman ini dikenal sebagai “aalii” dan memiliki makna budaya yang kaya, sering digunakan dalam upacara adat dan sebagai bahan kerajinan.

Penutup Tesek bukan hanya pohon biasa bagi masyarakat Merapi. Dengan berbagai kepercayaan mistis, manfaat medis, dan kegunaannya dalam tradisi dan kerajinan, tesek memiliki tempat yang istimewa dalam budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar Gunung Merapi. Selain itu, tanaman ini juga memiliki makna budaya yang penting di berbagai komunitas lain di seluruh dunia.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest