Sawa; Klewer

( Engelhardia spicata )

Namanya mungkin mengingatkan kita pada pasar terkemuka di Solo. Tapi tentu saja, spesies ini tak ada hubungannya dengan jual-beli.

Kerap juga disebut sawa (sowo), pohon yang tumbuh di zona pegunungan bawah hingga tengah (1.000 – 2.000 mdpl) ini dinamai demikian karena bunganya yang menjuntai-juntai. Nglewer, dalam istilah orang Jawa. Sulit membedakan mana daun, bunga jantan, dan bunga betina pada pohon sawa. Sebab, meski berbeda bentuk, warnanya nyaris serupa. Tetapi bunga yang melimpah dan menyerupai ekor kucing membuatnya cukup mudah dikenali di antara tegakan yang lain. Dapat tumbuh setinggi 30 meter, dengan lingkar batang cukup besar: 1,5 meter dan bercabang banyak, pohon sawa menjadi habitat yang mengasyikkan bagi lutung, yang juga memakan buahnya.

Masyarakat Merapi kerap memanfaatkannya sebagai kayu bakar. Padahal, sawa juga bermanfaat sebagai obat tradisional untuk luka dalam, dapat meredakan disentri, dan menyembuhkan kudis. Di lingkungan Merapi, pohon sawa telah mencapai puncak pertumbuhannya dan relatif tak terdampak oleh erupsi.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest