Kantong Semar

( Nepenthes gymnamphora )

Selain bentuk kantungnya yang membuncit, spesies ini tak punya keserupaan atau kekerabatan apa pun dengan Semar, tokoh punakawan senior dalam jagad pewayangan Jawa. Ia adalah tanaman “ganas” pemakan daging yang menjebak buruannya dengan cairan manis yang diproduksi di dasar kantung.

Karena bentuknya dapat menyimpan air, kantong semar kerap menjadi sarana pemuas dahaga bagi primata seperti monyet (dan manusia!). Meski kebanyakan hanya makan serangga, sebagian jenis tumbuhan yang juga dijuluki “periuk monyet” atau “kantong beruk” ini bisa menyantap burung dan tikus kecil. Lucunya, ada pula yang vegetarian, hanya memakan guguran daun.

Ia tergolong tumbuhan epifit (hidup dengan menumpang di tumbuhan lain) dan berumah dua (dioceous). Alias, bunga jantan dan bunga betinanya terpisah di individu yang berbeda. Karena itu, kantong semar dapat menurunkan spesies baru ketika dikawin-silangkan. Kini, kantong semar Merapi tergolong langka, karena terdampak erupsi 2010 dan diburu kolektor tanaman karnivora.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest