Deforestasi, atau kerusakan hutan, memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satu cara mengendalikan kerusakan hutan dan lahan adalah dengan melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). RHL adalah upaya yang dilakukan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan, sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan agar tetap terjaga. Hal ini disampaikan oleh Rochimah Nugrahini, Kepala BPDAS Serayu Opak Progo, pada Penanaman Bersama. Beliau menambahkan, bahwa dalam kesempatan ini, ditanam 20 batang tabebuya dan 20 batang pule. Sedangkan 200 bibit dibagikan pada masyarakat dan tamu undangan, berupa jambu dersono dan alpukat alligator, pungkas beliau.
Penanaman Bersama dalam Rangka Hari Menanam Pohon di D.I Yogyakarta, bertajuk Merawat Alam Menyelamatkan Air untuk Kehidupan, dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Desember 2024, di Tankaman Natural Park, Kaliurang, Pakem, Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPDAS Serayu Opak Progo.
![Perayaan Hari Menanam Pohon di D.I Yogyakarta, Merawat Alam Menyelamatkan Air untuk Kehidupan 1](http://tngmerapi.id/wp-content/uploads/2025/01/penanaman-hari-menanam-pohon-yogyakarta-2024-1-1024x1024.jpg)
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Muhammad Wahyudi, beserta anggota juga hadir pada kesempatan ini. Selain itu, hadir juga Kepala Bebadan Pangresoloka, Kepala Dinas LHK D.I Yogyakarta, Kepala Dinas LH Kabupaten Sleman, Kepala BBPSIK Yogyakarta, PPPE Jawa, BKSDA Yogyakarta, BPSKL Wilayah Jawa, BPKH Wilayah XI Yogyakarta, BPPI Jabalnusra, Pos Gakkum Yogyakarta, Forum DAS DIY, Panewu Pakem, Lurah Hargobinangun, Dusun Kaliurang Timur serta Kelompok Pagar Merapi.
Dalam kesempatan ini, Kepala Bebadan Pangresa loka, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, menyampaikan bahwa kawasan gunung, harus dikembalikan sebagai kawasan gunung, dengan segala kekhasannya sebagai pendukung ekosistem. R.M. Marrel juga menyampaikan bahwa merawat alam akan menyelamatkan air, untuk kehidupan, hal ini selaras dengan filosofi Memayu Hayuning Bawana. selain itu, perlu kita ingat, bahwa lereng Gunung Merapi ini merupakan catchment area atau tangkapan air untuk ketersediaan air dari hulu hingga hilir