Wisata

Nrima ing pandum. Falsafah Jawa itu seolah terpantul dari cara masyarakat lereng Merapi berdamai dengan bencana. Sebab pelangi hanya muncul setelah hujan. Di balik bencana, selalu ada berkah.

Geliat wisata erupsi yang diinisiasi penduduk daerah penyangga, agaknya adalah wujud “perdamaian” masyarakat dengan luka akibat kehilangan tempat tinggal, lahan pertanian, hewan ternak, barangkali juga keluarga. Di sisi lain, animo publik untuk menikmati alam Merapi pasca-erupsi terus meningkat. Kondisi ini menginspirasi Balai Taman Nasional Gunung Merapi untuk mengajak masyarakat lereng Merapi menyadari potensi wisata alam di daerah masing-masing.

Pendampingan dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok sadar wisata dan memfasilitasi pengelolaan spot serta atraksi wisata secara profesional. Sejumlah titik yang menawarkan pemandangan sekaligus aktivitas tamasya baru di dalam kawasan pun mulai dibuka. Di antaranya, downhill dan jip di Taman Jurang Jero, kemah keluarga dan susur alam di Kali Kuning Park.

Medsos

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest