Kunjungan Studi Tiru BBTNGGP ke BTNGM

Pada hari Rabu, 21 Februari 2024, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menerima kunjungan
Kepala Bidang Wilayah II Sukabumi, Balai Besar Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) beserta
rombongan. Kunjungan ini diterima Kepala BTNGM beserta staf dan anggota kelompok wisata (Pokwis)
Taman Jurang Jero.

Kepala BTNGM, Muhammad Wahyudi, menyampaikan selamat datang kepada rombongan BBTNGP.
BTNGM mungkin tidak sehebat BBTNGP. BTNGM merupakan cagar biosfer dan KSPN Borobudur. Selain
itu, yang sedang trend di Merapi yaitu pengembangan bioprospeksi. Taman Nasional Gunung Merapi
memiliki harapan menjadi centra bioprospeksi dimana saat menjadi salah satu andalan dari KLHK.
Bedanya Kalau BTNGM inventornya langsung oleh salah satu Pejabat Fungsional PEH BTNGM. Diakhir
penyampaian, beliau memaparkan beberapa produk hasil Bioprospeksi di BTNGM

Kemudian Kepala Bidang Wilayah II Sukabumi, BBTNGGP, Susanti, S. Hut, M. Sc, menyampaikan ucapan
terima kasih, karena ini menjadi media belajar bersama, khususnya terkait pemberdayaan masyarakat
bidang wisata alam seperti yang berlangsung di OWA Jurang Jero dimana pengelolaannya bersama
kelompok masyarakat melalui jasa wisata alam. Bioprospeksi di BBTNGGP sedang mulai dikembangkan.
Pastinya ada potensi atau aktivitas yang tidak ada di BBTNGGP, sehingga kesempatan ini kita dapat
saling berbagi pengalaman apa yang ada di masing-masing wilayah/UPT.

Kegiatan wisata alam di OWA Jurang Jero, yang berada di Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN)
Srumbung, berupa wisata minat khusus dan umum, hal ini disampaikan oleh Koordinator RPTN
Srumbung, Ali Machfudhi. Untuk aktivitas jasa berupa outbond, camping, jeep wisata adventure,
downhill, tracking, Glamour camping (Glamping), dll. Glamping berjalan 1,5 tahun dengan total
pemakaian kurang lebih sebanyak 90-an kali. Skema pengelolaan glamping dimana izin jasa penyewaan
peralatan wisata. Lika-liku perkembangan di Jurang Jero antara BTNGM dengan Pokwis Taman Jurang
Jero sangat dinamis, namun demikian saat ini sudah sinergis. Kuncinya membangun kesepakatan
bersama.

Ketua Pokwis Taman Jurang Jero, Rofingudin, menambahkan bahwa semakin berkembang wisata di
Jurang Jero semakin banyak pihak yang ingin terlibat. Adanya kesepakatan awal di internal Pokwis
menjadi salah satu kunci untuk menstabilkan dinamika tersebut termasuk salah satu pembagian hasil.
Kunci dalam pembagian hasil ini yaitu dengan skema “siapa yang kerja, dia yang dapat”. Melibatkan
tokoh masyarakat dalam proses membangun kesepakatan juga menjadi poin penting selain
keterbukaan. Pungkas Rofingudin. Acara ditutup dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan
kunjungan ke wisata sekitar kawasan TNGM.

Medsos

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest