Sungai-sungai, jurang, rekahan, bebatuan dan punggungan, juga tonggak yang hangus terbakar dan puing-puing rumah, boleh jadi adalah lanskap yang bercerita. Tentang amuk ganas di satu masa, dan lontaran perut bumi yang menggariskan parut luka.
Tetapi, di lain masa, keramahan Merapi tergambar pada senyum tulus penduduk desa dan hidangan yang menghangatkan.
Destinasi Jelajah
Jurang Jero
Jurang Jero, secara harfiah berarti “ngarai yang dalam”, adalah kawasan di lereng barat daya Merapi yang belum banyak dijamah publik. Dari titik ini, selain dapat
SonggoBumi – Gumuk Indah
Lereng timur Merapi rupanya tak hanya menyimpan kekayaan hayati zona inti taman nasional. Tetapi juga kaya akan bentang alam yang layak dijelajahi. Di Gobumi, penduduk
Tlogo Muncar & Tlogo Nirmolo
Dua spot wisata alam di kaki Bukit Plawangan, yakni air terjun Muncar dan Tlogo Nirmala, menjadi tujuan yang tak pernah sepi pengunjung. Sejak masa akhir
Kalikuning Park & Jembatan Plunyon
26 kilometer di utara kota Yogyakarta, aktivitas wisata tengah kembali menggeliat, setelah enam tahun “mati suri”. Sebelum tahun 2010, kawasan Kalikuning dikenal sebagai bukit hutan
Jelajah Selera
Teh Mawar
Selain melati, beragam bunga dapat diolah menjadi teh. Salah satunya mawar. Potensi ini dikembangkan oleh warga Desa Cluntang, Musuk Boyolali, yang rata-rata adalah petani mawar.
Slondok Renteng
Dibuat dari singkong, ciri kudapan renyah khas Kaliurang ini terletak pada cara mengemasnya, yang “direnteng” dengan tali bambu. Meski baru populer selepas erupsi 2010 lalu, slondok
Kopi Merapi
Ingin menikmati kopi, hawa sejuk, dan panorama gunung api pasca-erupsi dalam sekali duduk? Semua bisa diperoleh di Warung Kopi Merapi Kepuharjo. Warung ini berdiri di
Jadah Tempe
Pernah mencicipi penganan khas Merapi ini? Siapa nyana, di balik rupa yang sederhana, olahan ketan ini adalah salah satu penganan kesukaan Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau
