Meski kawasan yang diampu luasnya “hanya” 808,35 ha, resort ini digerakkan oleh 7 awak (terdiri dari 4 polisi hutan, 2 staf, dan 1 penyuluh). Kawasan hutan Pakem-Turi adalah daerah rawan longsor dan kebakaran hutan, sementara daerah penyangga di sekitarnya cukup padat penduduk.
Resort ini juga melindungi dua spot wisata alam yang cukup ramai: Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo, dan Petilasan Syekh Jumadil Kubro, zona religi yang kerap diziarahi di puncak Bukit Turgo.
Terdapat 4 desa yang menyangga kawasan resort ini, yakni Hargobinangun, Purwobinangun, Wonokerto, dan Girikerto. Bersama masyarakat desa, Resort Pakem-Turi berupaya memulihkan jenis-jenis anggrek liar, yang banyak tumbuh di lereng selatan Gunung Merapi. Pendampingan membuahkan munculnya dua kelompok petani anggrek: Sekar Arum di Dusun Tunggul Arum, dan Ngudi Makmur di Dusun Turgo. Keduanya terlibat aktif dalam membudidayakan anggrek alam. Kini, program adopsi anggrek sudah mulai dijalankan bersama Kelompok Ngudi Makmur.